Mutiara Hati

HIDAYAH ITU DARI-MU

Kata Pengantar

Puji dan syukur ku panjatkan pada Ilahi Robbi. Berkat rahmat dan hidayah-Nyalah, cerita ini dapat dituliskan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan pada Baginda Rasul tercinta, Nabi Muhammad s.a.w.

Ku ucapkan terima kasih pada seorang teman yang telah memberikan inspirasi, yang namanya ku abadikan menjadi nama penaku. Semoga kau ridha dengan nama pena yang ku ambil dari namamu. Kau yang pernah hadir menjadi sosok yang istimewa dalam duniaku.

Ditulisnya catatan ini, adalah sebagai kenang-kenangan untuk diriku dan orang-orang yang ku sayangi. Tidak ada maksud lain selain untuk memperoleh ridha Allah dan semoga cerita ini mampu menginspirasi bagi para pembaca yang menghendaki.

Takdir Allah Itu, Selalu Indah.

“Aku tak pernah membayangkan untuk dipertemukan bersama mereka. Hanya saja, aku punya mimpi menjadi bintang yang bersinar terang di langit”.

Maylina Fadlila

#1 Fadlila ??? Atau Fadil????

Awalnya.. Aku cuek, tidak begitu terpengaruh oleh ramainya orang-orang yang membincangkan namanya karena prestasinya yang gemilang, kesempurnaan fisiknya, atau bahkan karena kerupawanannya. Begitulah… nama itu sangat populer terlebih lagi di kalangan santri wati di boarding school kami tercinta.

Pada awal tahun masuk SMP, aku sangat terobsesi dengan aneka ragam ekstrakurikuler yang disediakan di boarding school. Salah satunya, aku sangat obsesif di bidang SAINS. Pada masa itu, aku ikut berpartisipasi dalam kompetisi Ranking I. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh santri dari jenjang pendidikan SMP kelas 7 sampai SMA kelas 12. Alhamdulillah pada saat itu, aku menempati posisi ke-4 terbaik di bidang Matematika gabungan peserta SMP-SMA. Ketika seluruh peserta terbaik Sains digabungkan, di sana aku bertemu dengan orang-orang yang hebat. Di antara mereka ada “Koko & Ryan” anak olimpiade Matematika, ada “Putri” anak olimpiade Biologi, ada “’Afwa dan Fadil” anak olimpiade Fisika, dan masih banyak lagi peserta kondang olimpiade lainnya baik yang setingkat SMP maupun SMA.

Oh iya, perkenalkan namaku Mutiara. Aku lebih akrab dipanggil rara dan inilah awal ceritaku dalam Buku Mutiara Hati. Aku adalah seorang gadis obsesif akan prestasi yang memiliki cta-cita yang tinggi, menjadi seorang ahli teknik lulusan terbaik dari kampus teknik tertua di negeri pertiwi ini. Ayo tebak… Kampus mana???  Pasti udah pada tahu kan, kampus yang ku maksud!

Singkat cerita, waktu itu… Aku gabung dengan Club Sains Matematika. Aku merasa sangat senang dan merasa menemukan jati diriku. Walaupun aku sadar matematika adalah kumpulan permasalahan yang rumit yang membutuhkan penyelesaian dengan kepala yang dingin. Saat itu, yang menjadi kaka tingkatku adalah “Koko” dan teman seangkatanku adalah “Ryan”. Mereka adalah orang yang baik meskipun terkadang mereka tidak bisa menjaga perasaan orang lain. Sesama anak sains, pasti faham dan merasakan atmosfir kehidupan kami di dalam kelas seperti apa.

Aku sangat enjoy menjadi anggota club sains Matematika, aku selalu aktif berpartisipasi dalam mengikuti berbagai kegiatan olimpiade atau sejenis Ujian Kemampuan Dasar (UKD) baik yang berada di wilayah kecamatan, kabupaten atau bahkan sampai provinsi. Meskipun aku hanya baru bisa lolos menempati prestasi 5 terbaik yang pernah ku peroleh, aku tetap mensyukurinya dan merasa sangat senang  telah memperolehnya.

Kegundahan mulai menyelimuti hati dan pikiranku. Di mana aku dipercaya untuk menekuni bidang sains lain yang ku sadari aku belum begitu mengenal akan materi yang akan aku tekuni tersebut. Bukan hanya saja itu, aku takut mengecewakan guru pembimbing yang selama ini, telah berjuang keras untuk membimbingku. Aku sangat sedih ketika aku harus dihadapkan dengan pilihan tersebut. Karena aku telah jatuh hati pada Matematika.  

“Andai makhluk bumi mengetahui dan merasakan apa yang ku rasakan saat itu. Aku ingin menjerit dan mengadukan isi hatiku pada seluruh penduduk langit, bahwa hatiku telah jatuh hati pada Matematika dan aku belum bisa menerima hal baru yang harus ku tekuni”.

Maylina Fadlila

Aku yang resah dengan keputusan pihak sekolah, akupun mengadukan hal tersebut pada Koko. Dengan hati yang kacau… aku mencoba merangkai kata agar dapat difahami olehnya. Dan koko bilang, “kamu masih anak Matematika Ra, di Fisika kamu dibutuhkan untuk melanjutkan estafet perjuangan menghadapi olimpiade tahun ini yang akan diselenggarakan beberapa bulan yang akan datang”.

Hal tersebut membuatku merasa lega, aku harus menerima keputusan pihak sekolah sebagai penghormatan untukku bahwa ketika tes soal fisika tingkat SMP, aku pernah memperoleh nilai terbaik meskipun keilmuanku sangat minim dan aku sadar jauh dari kata layak. Aku berusaha menghibur diri sendiri dan menerima keputusan pihak sekolah dengan lapang hati. Mereka beranggapan bahwa aku mampu karena aku memiliki pemahaman dasar matematika. Dan aku kembali menyadari bahwa kemampuan dasar matematikaku juga masih lemah.  Hal tersebut membuatku merasa depresi dan sangat tertekan, terlebih lagi aku mendapat kabar dari Koko bahwa temen Koko pejuang OSN bidang fisika tahun lalu meraih prestasi ke-dua terbaik tingkat kabupaten. 

Guru pendamping buat persiapan OSN mengabarkan padaku, bahwa aku harus segera mulai mengikuti karantina untuk persiapan OSN di bulan yang akan datang. Aku pun menyutujuinya dan menyanggupinya. Dan beliau menyarankan agar aku segera menemui kaka tingkat yang menjadi delegasi dari sekolah di tahun kemarin, untuk meminjam buku berbagai contoh Soal OSN Fisika Tingkat SMP.

Sepulang sekolah di waktu ashar, aku melihat dua orang lelaki di samping taman sedang berdiri menikmati kesejukan suasana di sore hari. Aku hanya menoleh kearahnya dan ku ketahui salah satu dari keduanya adalah seorang kaka tingkat yang akrab disapa Fadil. Aku jadi teringat pesan guru pembimbing OSN bahwa aku harus menemuinya dan meminta buku-buku contoh soal OSN Fisika. Niat itu, segera ku urungkan. Aku tidak memiliki sedikitpun keberanian untuk menghampirinya.

Bersambung…

Published by lalamelina17

Perjalanan hidup ini, sangat indah untuk dilukiskan dan aku ingin mengabadikannya melalui tulisan.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started